My Profil

SELAMAT DATANG

Selamat Datang di Blog Economy Dan IT - Saya senang Anda berada di sini, dan Saya berharap Anda sering datang kembali. Silakan Berlama - Lama di sini dan membaca lebih lanjut tentang artikel dunia Economy, Lifestayle, Perpolitikan, Entertaiment, Dan Tutorial Bloging Maupun Kehidupan Seputar Blogers yang telah Saya sediakan.

Sekilas Tentang Saya

Nama saya M. Wahyu Arya Putra, Saya berasal Dari Sumatra Utara, Saya hanyalah Seorang Mahasiswa dan Blogger biasa, Yang terus belajar dan berusaha untuk menjadi luar biasa...

  • Lebih Lanjut Tentang Saya
  • TRANSLATOR

    English French German Spain Italian DutchRussian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
    Tampilkan postingan dengan label Campus. Tampilkan semua postingan
    Tampilkan postingan dengan label Campus. Tampilkan semua postingan

    Jumat, 17 Mei 2013

    Kelompok 6 (Analisis Pada Produk Samsung Plaza Medan Fair Medan)




    Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Strategi Pemasaran dan Analisis SWOT Pada Produk Samsung Plaza Medan Fair Medan

    MINI RISET

    O
    L
    E
    H

    KELOMPOK  VI

    YUNI SARI FRANSISKA                          (7103210066)  
    RIZQA KHAIRUNNISA                             (7101210016)  
    M. KHALIS                                                   (7103210040) 
    FTRIANI PANE                                           (7102210010)


    JURUSAN MANAJEMEN
    FAKULTAS EKONOMI
    UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
    2013




    BAB I
    PENDAHULUAN

    1.1.        Latar Belakang Masalah
    Di era pasar bebas saat ini, permasalahan yang dihadapi perusahaan di seluruh dunia menjadi semakin kompleks. Kecenderungan orientasi bisnis telah berubah. Jika sebelumnya produsen leluasa untuk menentukan kebijakan mengenai produknya,maka sekarang produsen dipaksa untuk membuat produk yang sesuai dengan keinginan konsumen untuk mencapai kepuasan konsumen (Freddy Rangkuti, 2005).
    Persaingan sangat penting bagi keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan (Porter, 1993), dimana pesaing dengan menggunakan pendekatan pasar adalah perusahaan-perusahaan yang memuaskan kebutuhan pelanggan yang sama. Sehingga perusahaan harus lebih cermat membaca serta mengantisipasi keadaan pasar sehingga dapat menciptakan produk yang berkualitas, memberikan pelayanan yang berkualitas yang dapat memuaskan konsumen sehingga dapat memenangkan persaingan. Oleh karena itu, perlu dibuat strategi pemasaran untuk bisa memenangkan persaingan tersebut.
    Untuk mencapai kepuasan konsumen, perusahaan juga harus melihat analisis SWOT, yaitu kelemahan, kelebihan, ancaman dan peluang dari perusahaan tersebut. Dengan menganalisis faktor-faktor tersebut, perusahaan akan terus mampu bersaing dengan kompetitornya. Melalui analisis ini perusahaan juga dapat mengetahui posisnya di dalam pasar, bagaimana reaksi konsumen terhadap produk yang ditawarkan, dan  melalui itu perusahaan dapat  melihat apa yang diinginkan konsumen agar dapat dipuaskan.
    Hal ini terjadi pada PT.Samsung yang bergerak dibidang gadged. Perusahaan ini harus selalu dituntut  untuk melakukan inovasi agar tidak kalah dengan pesaingnya, dimana pesaing lain yang bergerak di bidang gadged juga selalu melalukan inovas terhadap produknya.

    1.2.        Rumusan Masalah
    Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang dikemukakan di atas maka pokok permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah :
    1.      Apakah terdapat pengaruh signifikan antara strategi pemasaran terhadap kepuasan pelanggan produk Samsung?
    2.      Apakah terdapat pengaruh signifikan antara analisis SWOT terhadap kepuasan pelanggan produk Samsung?
    3.      Apakah terdapat pengaruh signifikan antara strategi pemasaran dan analisis SWOT  terhadap kepuasan pelanggan produk Samsung?

    1.3.        Tujuan Penelitian
    1.      Untuk menguji pengaruh strategi pemasaran terhadap kepuasan pelanggan produk Samsung .
    2.      Untuk menguji pengaruh analisis SWOT  terhadap kepuasan pelanggan produk Samsung.

    Mohon Maaf Untuk Para Pembaca 
    Kami tidak dapat memasukan semua teksnya dikarenakan teksnya yang terlalu panjang.
    Untuk Melihat teks lengkapnya dapat DI Download Disini

     
    read more

    Minggu, 03 Februari 2013

    Jadwal Perkuliahan Jurusan Manajemen TA. 2012-2013

    Berikut ini merupakan jadwal/roster kuliah Semester Genap Jurusan Manajemen FE UNIMED Tahun Ajaran 2012-2013. Roster ini di peroleh berdasarkan data yang dikeluarkan oleh jurusan. Roster ini belum fix 100% karena masih dapat saja berubah sewaktu-waktu apabila diperlukan, terutama untuk masalah waktu maupun jadwalnya dapat saja berubah apabila ada complaint dari Dosen-Dosen MK yang bersangkutan dikemudian hari.

    Berikut Rosternya:
    Untuk Melihat Roster Dibawah ini Dengan Jelas Maka ikutin instruksi dibawah ini:
    1. Klik Kanan pada gambar roster tersebut
    2. Lalu Pilih View Image
    3. Maka roster akan tampil

    Sedangkan untuk menyimpan (mengesave) gambar ini maka:
    1. Klik Kanan pada gambar roster tersebut
    2. Lalu Pilih save Image





    read more

    Kamis, 27 September 2012

    Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap Sektor Perbankan Di Indonesia

    Pendahuluan
    Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan stabilitas. Untuk mencapai tujuan itu, Bank Sentral berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali dengan baik, tercapainya kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang. Kebijakan moneter dilakukan pada instrumen yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang apabila mengalami kesulitan likuiditas.

    1.     Kerangka Kebijakan Moneter pada Perbankan Indonesia
    Dengan ditinggalkannya sistem crawling band dan dianutnya sistem nilai tukar mengambang setelah krisis ekonomi tahun 1997/98, kerangka kebijakan moneter diarahkan pada penciptaan stabilitas harga dengan target base money (inflation targeting lite). Sejak bulan Juli 2005, kerangka kebijakan moneter disempurnakan dengan prinsip-prinsip Inflation Targeting Framework.
    Dengan kerangka ini, Bank Indonesia secara eksplisit mengumumkan sasaran inflasi kepada publik dan kebijakan moneter diarahkan untuk mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah tersebut. Untuk mencapai sasaran inflasi, kebijakan moneter dilakukan secara forward looking, artinya perubahan pendirian kebijakan moneter dilakukan melaui evaluasi apakah perkembangan inflasi ke depan masih sesuai dengan sasaran inflasi yang telah dicanangkan.  Dalam kerangka kerja ini, kebijakan moneter juga ditandai oleh transparansi dan akuntabilitas kebijakan kepada publik.  Secara operasional,  pendirian kebijakan moneter dicerminkan oleh penetapan suku bunga kebijakan (BI Rate) yang diharapkan dapat memengaruhi suku bunga pasar uang dan suku bunga deposito dan suku bunga kredit perbankan.  Perubahan suku bunga ini pada akhirnya akan memengaruhi output dan inflasi. http://gemmaaktuaria.com/?p=145
              Pelaksanaan ITF di Indonesia mengikuti prinsip dasar bahwa ITF adalah framework, bukan rule. Dengan prinsip ini, kebijakan moneter tidak dilaksanakan secara kaku. Pelaksanaan kebijakan moneter juga mempertimbangkan sasaran-sasaran pembangunan yang lebih luas terutama  pertumbuhan ekonomi. Berbeda dengan prinsip full discretionary, ITF menuntut agar discretionary policy dalam pelaksanaan kebijakan moneter bersifat terbatas. Dengan prinsip dasar tersebut, Bank Indonesia melaksanakan kebijakan moneter dengan elemen-elemen pokok :
    a.  Pertama, suku bunga (BI-rate) digunakan sebagai sasaran operasional moneter untuk menggantikan uang beredar. Hal ini didasarkan pada pertimbangan semakin melemahnya hubungan antara uang beredar dengan laju inflasi.
    b.  Kedua, kebijakan moneter diperkuat dengan strategi yang bersifat pre-emptive atau forward looking. Elemen dasar ini sekaligus merupakan tantangan besar bagi Bank Indonesia mengingat inflasi di Indonesia lebih banyak dipengaruhi oleh ekspektasi inflasi yang bersifat adaptif. Kebijakan moneter perlu konsisten terhadap sasaran akhir yang akan dicapai atau menghindari time-inconsistency policy. Tanpa konsistensi yang kuat, kebijakan ke depan kurang mendapat perhatian dari masyarakat. Masyarakat kembali akan menggunakan ekspektasi adaptif dan/atau memberi porsi relatif sangat kecil terhadap langkah-langkah kebijakan yang akan ditempuh ke depan kemudian melakukan optimasi dalam pengambilan keputusannya.
    Arsitektur Perbankan Indonesia (API) adalah suatu kerangka dasar dari sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan juga memberikan arah, bentuk, serta tatanan industri perbankan untuk jangka waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan. Arah kebijakan dari pengembangan industri perbankan di masa yang akan dating tersebut dirumuskan dalam API dan dilandasi dengan tujuan mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien agar dapat menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
    Dengan adanya kebutuhan blue print perbankan nasional dan sebagai kelanjutan dari program restrukturisasi perbankan yang sudah berjalan sejak tahun 1998, maka Bank Indonesia pada tanggal 9 Januari 2004 telah meluncurkan API sebagai suatu kerangka menyeluruh arah kebijakan pengembangan industri perbankan Indonesia ke depan.  Peluncuran API tersebut tidak terlepas pula dari upaya Pemerintah dan Bank Indonesia untuk membangun kembali perekonomian Indonesia melalui penerbitan buku putih Pemerintah sesuai dengan Inpres No. 5 Tahun 2003, dimana API menjadi salah satu program utama dalam buku putih tersebut.

    Kritikan dari keinginan untuk memiliki fundamental perbankan yang lebih kuat dan dengan memperhatikan masukan-masukan yang diperoleh dalam mengimplementasikan API selama dua tahun terakhir, maka Bank Indonesia merasa perlu untuk menyempurnakan program-program kegiatan yang tercantum dalam API.  Penyempurnaan program-program kegiatan API tersebut tidak terlepas pula dari perkembangan-perkembangan yang terjadi pada perekonomian nasional maupun internasional.  Penyempurnaan terhadap program-program API tersebut antara lain mencakup strategi-strategi yang lebih spesifik mengenai pengembangan perbankan syariah, BPR, dan UMKM ke depan sehingga API diharapkan memiliki program kegiatan yang lebih lengkap dan komprehensif yang mencakup sistem perbankan secara menyeluruh terkait Bank umum dan BPR, baik konvensional maupun syariah, serta  pengembangan UMKM.

    read more

    Senin, 17 September 2012

    Beasiswa Terbaru Astra Internasional 2012, Khusus Mahasiswa

    Beasiswa Astra 1st by PT Astra International Tbk,
     Fasilitas:
    a. Beasiswa 5 juta/semester
    b. Program pengembangan kepribadiaan
    c. Kesempatan belajar (Kerja Praktek atau Magang) di Astra Group (158 anak perusahaan)
    d. Kesempatan mendapatkan dana project sebesar 5 juta/orang 
    Persyaratan :
    a. Mahasiswa semester 3-7 semua jurusan (pada Juli 2012)
    b. IPK min. 3.0
    c. Aktif dalam kegiatan organisasi
    d. Tidak sedang menerima beassiwa dari perusahaan atau institusi manapun.
    Formulir dikirim paling lambat 9 April 2012 ke astra1st@ai.astra.co.id
    Formulir dapat diunduh di
    http://www.astra.co.id/index.php/career/astra1st
    For more information join facebook : Astra Community
    Astra Recruitment Centre
    read more

    Senin, 30 Juli 2012

    Roster Kuliah Manajemen Tahun 2012/2013

    Bagi seluruh mahasiswa jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi UNIMED berikut di bawah ini merupakan roster kuliah semester ganjil 2012/2013

    Silahkan Di Cek







    NB: Untuk lebih jelas gambarnya klik kanan pada gambar dibawah ini lalu pilih view image dah setelah itu anda dapat lihat gambarnya dengan jelas, dan silahkan di print apabila mau yang lebih jelas lagi. Kalau ada pertanyaan hubungi admin blog nii yaa
    read more

    Selasa, 03 Juli 2012

    Pengaruh Kebijakan Moneter Terhadap Sektor Perbankan di Indonesia

    PENGARUH KEBIJAKAN MONETER
    TERHADAP
    SEKTOR PERBANKAN DI INDONESIA


    Pendahuluan
    Pengaruh kebijakan moneter pertama kali akan dirasakan oleh sektor perbankan, yang kemudian ditransfer pada sektor riil. Kebijakan moneter pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Apabila kestabilan dalam kegiatan perekonomian terganggu, maka kebijakan moneter dapat dipakai untuk memulihkan stabilitas. Untuk mencapai tujuan itu, Bank Sentral berusaha mengatur keseimbangan antara persediaan uang dengan persediaan barang agar inflasi dapat terkendali dengan baik, tercapainya kesempatan kerja penuh dan kelancaran dalam pasokan/distribusi barang. Kebijakan moneter dilakukan pada instrumen yaitu suku bunga, giro wajib minimum, intervensi dipasar valuta asing dan sebagai tempat terakhir bagi bank-bank untuk meminjam uang kepada bank sentral apabila mengalami kesulitan likuiditas.

    1.     Kerangka Kebijakan Moneter pada Perbankan Indonesia
    Dengan ditinggalkannya sistem crawling band dan dianutnya sistem nilai tukar mengambang setelah krisis ekonomi tahun 1997/98, kerangka kebijakan moneter diarahkan pada penciptaan stabilitas harga dengan target base money (inflation targeting lite). Sejak bulan Juli 2005, kerangka kebijakan moneter disempurnakan dengan prinsip-prinsip Inflation Targeting Framework.
    Dengan kerangka ini, Bank Indonesia secara eksplisit mengumumkan sasaran inflasi kepada publik dan kebijakan moneter diarahkan untuk mencapai sasaran inflasi yang ditetapkan oleh Pemerintah tersebut. Untuk mencapai sasaran inflasi, kebijakan moneter dilakukan secara forward looking, artinya perubahan pendirian kebijakan moneter dilakukan melaui evaluasi apakah perkembangan inflasi ke depan masih sesuai dengan sasaran inflasi yang telah dicanangkan.  Dalam kerangka kerja ini, kebijakan moneter juga ditandai oleh transparansi dan akuntabilitas kebijakan kepada publik.  Secara operasional,  pendirian kebijakan moneter dicerminkan oleh penetapan suku bunga kebijakan (BI Rate) yang diharapkan dapat memengaruhi suku bunga pasar uang dan suku bunga deposito dan suku bunga kredit perbankan.  Perubahan suku bunga ini pada akhirnya akan memengaruhi output dan inflasi. http://gemmaaktuaria.com/?p=145
              Pelaksanaan ITF di Indonesia mengikuti prinsip dasar bahwa ITF adalah framework, bukan rule. Dengan prinsip ini, kebijakan moneter tidak dilaksanakan secara kaku. Pelaksanaan kebijakan moneter juga mempertimbangkan sasaran-sasaran pembangunan yang lebih luas terutama  pertumbuhan ekonomi. Berbeda dengan prinsip full discretionary, ITF menuntut agar discretionary policy dalam pelaksanaan kebijakan moneter bersifat terbatas. Dengan prinsip dasar tersebut, Bank Indonesia melaksanakan kebijakan moneter dengan elemen-elemen pokok :
    a.  Pertama, suku bunga (BI-rate) digunakan sebagai sasaran operasional moneter untuk menggantikan uang beredar. Hal ini didasarkan pada pertimbangan semakin melemahnya hubungan antara uang beredar dengan laju inflasi.
    b.  Kedua, kebijakan moneter diperkuat dengan strategi yang bersifat pre-emptive atau forward looking. Elemen dasar ini sekaligus merupakan tantangan besar bagi Bank Indonesia mengingat inflasi di Indonesia lebih banyak dipengaruhi oleh ekspektasi inflasi yang bersifat adaptif. Kebijakan moneter perlu konsisten terhadap sasaran akhir yang akan dicapai atau menghindari time-inconsistency policy. Tanpa konsistensi yang kuat, kebijakan ke depan kurang mendapat perhatian dari masyarakat. Masyarakat kembali akan menggunakan ekspektasi adaptif dan/atau memberi porsi relatif sangat kecil terhadap langkah-langkah kebijakan yang akan ditempuh ke depan kemudian melakukan optimasi dalam pengambilan keputusannya.
    Arsitektur Perbankan Indonesia (API) adalah suatu kerangka dasar dari sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan juga memberikan arah, bentuk, serta tatanan industri perbankan untuk jangka waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan. Arah kebijakan dari pengembangan industri perbankan di masa yang akan dating tersebut dirumuskan dalam API dan dilandasi dengan tujuan mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien agar dapat menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
    Dengan adanya kebutuhan blue print perbankan nasional dan sebagai kelanjutan dari program restrukturisasi perbankan yang sudah berjalan sejak tahun 1998, maka Bank Indonesia pada tanggal 9 Januari 2004 telah meluncurkan API sebagai suatu kerangka menyeluruh arah kebijakan pengembangan industri perbankan Indonesia ke depan.  Peluncuran API tersebut tidak terlepas pula dari upaya Pemerintah dan Bank Indonesia untuk membangun kembali perekonomian Indonesia melalui penerbitan buku putih Pemerintah sesuai dengan Inpres No. 5 Tahun 2003, dimana API menjadi salah satu program utama dalam buku putih tersebut.

    Kritikan dari keinginan untuk memiliki fundamental perbankan yang lebih kuat dan dengan memperhatikan masukan-masukan yang diperoleh dalam mengimplementasikan API selama dua tahun terakhir, maka Bank Indonesia merasa perlu untuk menyempurnakan program-program kegiatan yang tercantum dalam API.  Penyempurnaan program-program kegiatan API tersebut tidak terlepas pula dari perkembangan-perkembangan yang terjadi pada perekonomian nasional maupun internasional.  Penyempurnaan terhadap program-program API tersebut antara lain mencakup strategi-strategi yang lebih spesifik mengenai pengembangan perbankan syariah, BPR, dan UMKM ke depan sehingga API diharapkan memiliki program kegiatan yang lebih lengkap dan komprehensif yang mencakup sistem perbankan secara menyeluruh terkait Bank umum dan BPR, baik konvensional maupun syariah, serta  pengembangan UMKM.

    read more

    Kamis, 14 Juni 2012

    Contoh Soal Penganggaran Perusahaan


    Nama              : M. Wahyu Arya Putra
    Nim                 : 7103210035
    Jurusan          : Manajemen “A” 2010
    M.K                : Penganggaran Perusahaan

    Perusahaan PT putih merencanakan penjualan barang eletronik tahun 2013 sbb :
    Keterangan
    Tingkat penjualan
    Triwulan I
    200.000 unit
    Triwulan II
    150.000 unit
    Triwulan III
    150.000 unit
    Triwulan IV
    200.000 unit

    a.       Perkiraan persediaan awal 100.000 unit dan persediaan akhir 50.000 unit.
    b.      Tingkat persediaan TW I dan TW II berfluktuasi 10.000 unit dan persedian TW III dan TW IV berfluktuasi 5000 unit.
    Berdasarkan data diatas susun anggaran produksi dalam bentuk :
    1.      Stabilitas tingkat produksi
    2.      Stabilitas tingkat persediaan
    3.      Kombinasi
     

    PENYELESAIAN :
    Total penjualan = 200.000 + 150.000 +150.000 + 200.000 = 700.000
    Tingkat produksi per triwulan = 700.000/4 = 162.500
    1.      Penyelesaian dengan stabilitas tingkat produksi

    TW I
    TW II
    TW III
    TW IV
    TOTAL
    Penjualan
    200.000
    150.000
    150.000
    200.000
    700.000
    Pers akhir
    50.000
    62.500
    75.000
    37.500
    50.000
    Tersedia
    262.500
    212.500
    225.000
    237.500
    750.000
    Pers awal
    100.000
    50.000
    62.500
    75.000
    100.000
    Tingk. Prod.
    162.500
    162.500
    162.500
    162.500
    650.000

    Perkiraan lain :

    TW I
    TW II
    TW III
    TW IV
    TOTAL
    Penjualan
    200.000
    150.000
    150.000
    200.000
    700.000
    Pers. Akhir
    50.000
    50.000
    50.000
    0
    50.000
    Tersedia
    250.000
    200.000
    200.000
    200.000
    750.000
    Persd awal
    100.000
    50.000
    50.000
    50.000
    100.000
    Tingk. Prod.
    150.000
    150.000
    150.000
    150.000
    650.000


    2.      Penyelesaian dengan stabilitas tingkat persediaan
    Tingkat persediaan = persediaan awal – persediaan Akhir / 4
    = 100.000 – 50.000
    = 50.000 / 4 = 12.500

    keterangan
    TW I
    TW II
    TW III
    TW IV
     TOTAL
    Penjualan
    200.000
    150.000
    150.000
    200.000
    700.000
    Pers. Akhir
    87.500
    75.000
    62.500
    50.000
    50.000
    Tersedia
    287.500
    225.000
    212.500
    250.000
    750.000
    Pers. Awal
    100.000
    87.500
    75.000
    62.500
    100.000
    Tingk. Prod.
    187.500
    137.500
    137.500
    187.500
    650.000
    3.      Penyelesaian melalui stabilitas kombinasi

    Tingkat fluktuasi pada TW I dan TW II adalah 10.000
    Tingkat fluktuasi pada TW III dan TW IV adalah 5000

    TW I
    TW II
    TW III
    TW IV`
    TOTAL
    Penjualan
    200.000
    150.000
    150.000
    200.000
    700.000
    Pers. Akhir
    90.000
    80.000
    75.000
    70.000
    50.000
    Tersedia
    290.000
    230.000
    225.000
    270.000
    750.000
    Pers. Awal
    100.000
    90.000
    80.000
    75.000
    100.000
    Tingk. Prod.
    190.000
    140.000
    145.000
    195.000
    650.000

    read more

     
    Design by Economoy.blogspot.com | Bloggerized by M. Wahyu Arya P - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews