My Profil

SELAMAT DATANG

Selamat Datang di Blog Economy Dan IT - Saya senang Anda berada di sini, dan Saya berharap Anda sering datang kembali. Silakan Berlama - Lama di sini dan membaca lebih lanjut tentang artikel dunia Economy, Lifestayle, Perpolitikan, Entertaiment, Dan Tutorial Bloging Maupun Kehidupan Seputar Blogers yang telah Saya sediakan.

Sekilas Tentang Saya

Nama saya M. Wahyu Arya Putra, Saya berasal Dari Sumatra Utara, Saya hanyalah Seorang Mahasiswa dan Blogger biasa, Yang terus belajar dan berusaha untuk menjadi luar biasa...

  • Lebih Lanjut Tentang Saya
  • TRANSLATOR

    English French German Spain Italian DutchRussian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

    Minggu, 29 April 2012

    Perbedaan Sifat Pemimpin Menurut Ordway Tead Dan George R. Tery Beserta Contohnya

    Perbedaan sifat – sifat kepemipinan menurut Ordway Tead dan George R. Terry adalah :
    ·         Menurut Ordway Tead  sifat – sifat kepemimpinan yang  dikemukakan lebih berorientasi kepada kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar mereka mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
    ·         Menurut George R. Terry sifat – sifat kepemimpinan yang dikemukakan lebih berorientasi  kegiatan yang mempengaruhi orang-orang agar mereka berusaha mencapai tujuan kelompok.

    • Contoh Sifat – sifat yang di kemukakan dalam Teori Kepemimpinan Oleh Ordway Tead yaitu :
    a.      Energi jasmaniah dan mental (physical and nervous energy)
    Yaitu Pemimpin memiliki tenaga jasmani dan rohani yang luar biasa yaitu mempunyai daya tahan, keuletan, kekuatan baik jasmani maupun mental yang istimewa yang tampaknya seperti tidak akan pernah habis untuk mengatasi semua permasalahan – permasalahan yang ada.
    Misalnya pada saat ini perusahaan sedang mengalami permasalahan dalam hal produksi. Dimana barang yang di pesan untuk di produksi bekisar 10.000 unit namun karena mesin yang di pergunakan untuk memproduksi tiba- tiba rusak karena terlalu di paksa maka barang hanya dapat diproduksi bekisar 7800 unit disini pemimpin (yang mengepalai bagian Produksi dalam hal ini disebut sebagai pemimpin) yang memiliki sifat yang terkandung dalam Energi jasmaniah dan mental (physical and nervous energy) akan tenang sehingga para karyawan tidak panik dan semagat kerja karyawan tidak menurun. Dan Pemimpin mengambil keputusan yang cepat dan tanggap pada situasi sehingga permasalahan yang ada dapat teratasi.
    b.      Kesadaran akan tujuan dan arah (a sense of purpose and direction)
    Yaitu Pemimpin yang memiliki keyakinan yang teguh akan kebenaran dan kesadaran akan tujuan arah dan tujuan organisasi, serta yakin akan manfaat dari semua kegiatan yang dilakukan.
    Misalnya di suatu LSM yang menganut aturan untuk tidak mengambil keumtungan dari masyarakat. Namun ternyata salah seorang anggota LSM ada yang melanggar kesepakatan ini. Maka pemimpin disini akan mengingatkan kembali apa tujuan awal dari LSM dan apabila setelah di ingatkan ternyata si anggota tidak berubah, maka pemimpin berhak memberi sanksi.  
    c.       Antusiasme (enthusiasm, semangat, kegairahan kegembiraan yang besar)
          Yaitu Pemimpin yang  tahu pekerjaan apa yang dilakukan dan tujuan yang akan dicapai harus sehat, berarti, bernilai, memberikan harapan-harapan yang menyenangkan, memberikan sukses, menimbulkan semangat dan dapat membangkitkan antusiasme bagi pimpinan maupun bawahan.
          Misalnya Pada saat ini perusahaan sedang berusaha untuk memenangkan Tender yang di tawarkan oleh PT. X. Dan  pemimpin mengatakan kepada para karyawan – karyawannya bahwa mereka pasti bisa. Dan jika perusahaan mendapatkan Tender dari PT.X maka karyawan akan di berikan hadiah berupa liburan bersama selama 3 hari. Hal ini akan menimbulkan semagat dari para  karyawan sehingga mereka dapat menyelesaikan proyek yang di ajukan dengan semangat dan membangkitkan antusiasme dari para karyawan.
    d.      Keramahan dan Kecintaan (friendliness and affection)
    Yaitu Pemimpin yang bisa memotivasi bawahan untuk melakukan perbuatan yang menyenangkan semua pihak, sehingga dapat diarahkan untuk mencapai tujuan.
    Misalnya Pemimpin selalu bersikap ramah kepada semua karyawan sehingga karyawan merasa dekat dengan si Pimpinan. Dan dengan adanya kedekatan ini maka Pemimpin akan lebih mudah untuk mengarahkan si karyawan untuk melakukan pekerjaan – pekerjaan yang di embankan kepada si Karyawan sehingga pekerjaan dapat lebih mudah dan efisien.
    e.       Integritas (integrity, keutuhan, kejujuran, ketulusan hati)
    Yaitu Pemimpin harus bersifat terbuka, merasa utuh bersatu, sejiwa dan seperasaan dengan anak buahnya bahkan merasa senasib dan sepenanggungan dalam satu perjuangan yang sama sehingga bawahan menjadi lebih percaya dan hormat.
    Misalya Pemimpin selalu merasa sejiwa dan seperasaan dengan anak buahnya bahkan merasa senasib dan sepenanggungan. Hal ini di tunjukkan si pemimpin dengan cara tidak hanya mengkomandoi karyawan namun siap membantu karyawan saat karyawan tersebut membutuhkan bantuan. Sehingga bawahan dapat menjadi lebih percaya dan hormat kepada pimpinan.
    f.       Penguasaan Teknis (technical mastery)
    Yaitu Pemimpin harus memiliki satu atau beberapa kemahiran tertentu, agar ia mempunyai kewibawaan dan kekuasaan untuk memimpin kelompoknya.
    Misalnya pemimpin bidang produksi.
    Pemimpin bidang produksi harus memiliki kemahiran dalam hal mengoprasikan mesin – mesin. Sebab apabila tidak maka karyawan akan menjengkalinya sehingga si pemimpin tidak memiliki wibawa di depan bawahan – bawahannya. Jadi agar hal ini tidak terjadi maka si pemimpin harus memiliki kemampuan yang lebih dari bawahannya dan mengetahui semua hal tentang yang di pimpinnya sehingga wibawanya di depan bawahannya dapat terjaga.
    g.      Ketegasan dalam mengambil keputusan (decisiveness)
    Yaitu pemimpin yang dapat mengambil keputusan secara tepat, tegas, dan cepat, sebagai hasil dari kearifan dan pengalamannya, serta mampu meyakinkan para anggotanya akan kebenaran maksudnya dengan usaha agar para pengikiutnya bersedia mendukung kebijakan yang telah diambilnya.
    Contoh :  Pada Malam hari Dalam sebuah Perusahaan ada kehilangan Alat produksi Pabrik seperti Katrol, padahal satpam dan karyawan pabrik ada dalam pabrik tersebut, namun untuk mengatasi hal seperti ini, maka pimpinan mengambil keputusan, yaitu memanggil semua karyawan untuk memeriksa karyawan dengan sidik jari. Karena dari bukti yang ada tidak ditemukan ada hal – hal yang berasal dari luar. Kecurigaan pun muncul dari salah satu karyawan, sehingga karyawan yang curiga tadi melaporkan kecurigaannya tadi kepada pimpinan, akhirnya pimpinan pun mengambil keputusan seperti yang dijelaskan di atas.
    h.      Kecerdasan (Intelligence)
    Yaitu pemimpin yang memiliki kemampuan untuk melihat dan memahami dengan baik, mengerti sebab dan akibat kejadian, menemukan hal – hal yang krusial, dan cepat menemukan cara penyelesaiannya dalam waktu singkat.
     Contoh : Manajer pemasaran yang mengadakan Meeting dengan Manajer – Manajer lainnya serta karyawan – karyawan, di mana dalam meeting, mereka membahas peningkatan dalam penjualan produk – produk dari Perusahaan mereka. Dari permasalahan yang dihadapi Perusahaan Mereka maka Manajer Pemasaran mengambil keputusan untuk meningkatkan Mutu dan kualitas dari produk mereka dalam meningkatkan penjualan produk mereka, dan keputusan ini juga disetujui oleh Manajer – manajer lainnya dan karyawan – karyawannya.
    i.        Keterampilan Mengajar (teaching skill)
    Yaitu pemimpin yang mampu menuntun, mendidik, mengarahkan, mendorong (memotivasi),  dan menggerakkan anak buahnya / bawahannya untuk berbuat sesuatu.
    Contoh : seorang Manajer Personalia yang memberikan pelatihan kepada karyawan – karyawan lama dan karyawan – karyawan baru dalam mengoperasikan Mesin, sehingga para karyawan mampu mengoperasikan mesin tersebut dengan baik.
    j.        Kepercayaan (Faith)
    Yaitu pemimpin yang mampu mempengaruhi anggotanya secara positif, dan diarahkan pada sasaran – sasaran yang benar.
    Contoh Seorang Mandor dalam Perusahaan Pengolahan Kelapa Sawit ditugaskan oleh Tekhniker 1 untuk turun ke Lapangan melihat karyawan – karyawannya bekerja, di sinilah Mandor mendapat kepercayaan dari Tekniker 1 untuk mengawasi karyawan dan memberikan sasaran – sasaran / arahan yang benar pada anggota / karyawannya.

    • Contoh Sifat – sifat yang di kemukakan dalam Teori Kepemimpinan Oleh George R Terry :
    a.      Kekuatan
    Yaitu syarat pokok bagi pemimpin yang harus bekerja lama dan berat pada waktu – waktu yang lama serta tidak teratur, dan di tengah – tengah situasi – situasi yang sering tidak menentu termasuk kekuatan badaniah dan rohaniah.
    Contohnya :  Leader yang memantau para anggotanya dalam sehari – harinya seperti harus sehat jasmani dan rohani, sehingga ia mampu mengawasi para anggotanya ketika bekerja. Leader mampu menjaga kesehatannya agar para bawahan pun melihat dan termotivasi untuk menjaga kondisi mereka juga .
    b.      Stabilitas Emosi
    Yaitu pemimpin yang memiliki emosi yang stabil, artinya tidak mudah marah, tersinggung perasaan, dan tidak meledak – meledak secara emosional.
    Contohnya : Salah satu Karyawan dalam perusahaan terlambat masuk kerja, kemudian karyawan tersebut di panggil ke Kantor untuk menghadap Leader, di ruangan ia di tanya – tanya oleh Leader apa sebab yang membuat ia terlambat. Karyawan menjawab : karena macet. Leader pun memberikan peringatannya dan memberikan solusi bagaimana agar tidak terlambat lagi.
    c.       Pengetahuan tentang relasi insani
     Yaitu mengetahui kelebihan – kelebihan anggotanya / karyawannya, sehingga ada usaha pemimpin untuk memajukan dan mengembangkan semua bakat serta potensi anggota, agar bisa bersama – sama maju dan mengecap kesejahteraan.
    Contohnya :  Leader yang selalu memperhatikan para anggotanya dalam bekerja dan sering – sering komunikasi juga, sehingga dari keseharian leader membuat leader mengetahui apa kelebihan yang dimiliki oleh anggotanya, seperti ketika ada masalah yang dihadapi oleh perusahaan maka dibicarakan antara manager, leader dan karyaawan - karyawan untuk mencari solusinya seperti pada barang bagaimana solusi agar barang tidak touching. Maka para pemimpin mengambil keputusan untuk memberikan kesempatan pada anggotanya untuk memberikan solusi, maka salah satu karyawan  membentuk SGA (Small Group Activity), dan karyaawan tadipun disuruh mempresentasikan solusi – solusi yang diberikan, kemudian dari solusi yang dipresentasikan maka pimpinanpun juga akan melakukan survey. Karena apakah benar – benar bagus solusi yang diberikan. Dari hal ini solusi tidak asal – asalan karena menyangkut produki / OMH nya.
    d.      Kejujuran
    Pemimpin yang baik harus mempunyai kejujuran yang tinggi baik kepada diri sendiri maupun kepada atasan atau bawahan. Artinya Dia selaku peminpin harus dapat dipercaya dan berlaku adil terhadap semua orang.
    Contohnya : Pada akhir tahun saat akan di laporkannya laporan keuangan perusahaan seorang pemimpin perusahaan seharusnya melaporkan keadaan keuangan perusahaan sejujur jujurnya tampa ada yang di tutup-tutupi. Apakah perusahaan sedang untung atau sedang rugi atau apakah kondisi keuangan perusahaan sedang surplus atau minus semua itu harus dilaporkan dengan jujur kepada semua pihak yang membutuhkan informasi tersebut.
    e.       Obyektif
    Pertimbangan pemimpin harus obyektif, mencari bukti-bukti yang nyata dan sebab musabab dari suatu kejadian dan memberikan alasan yang rasional atas penolakannya.
    Contohnya : Pada saat akan memberikan kompensasi bagi para karyawannya seorang pemimpin harus bersikap objektif (tidak bersikap subjektif) dalam pembagian kompensasi tersebut. Ia harus memperhitungkan kinerja, loyalitas, dan faktor-fakor lain yang harus dipertimbangkan secara rasional agar nantinya keputusan yang diambilnya adalah keputusan yang tepat dan bersifat objektif.
    f.       Dorongan pribadi
    Keinginan dan kesediaan untuk menjadi pemimpin harus muncul dari dalam hati agar mau ikhlas memberikan pelayanan dan pengabdian kepada
    kepentingan umum. Artinya Ia menjadi pemimpin atas keinginan sendiri bukan karena keterpaksaan.
    Contohnya : Dalam melakukan aktivitas sehari-hari di perusahaan ia akan selalu merasa iklas menjalankannya dan tidak akan merasa tertekan dan terbeban akan tugas-tugas dan pekerjaan yang di lakukan di perusahaan. Sehingga dia akan selalu semangat dan senang melakukan setiap pekerjaaan karena ada dorongan dari dalam dirinya sendiri bukan karena keterpaksaan.
    g.      Keterampilan berkomunikasi
    Pemimpin diharapkan mahir menulis dan berbicara, mudah menangkap
    maksud orang lain, mahir mengintegrasikan berbagai opini serta aliran yang berbeda-beda untuk mencapai kerukunan dan keseimbangan.
    Contohnya : Pada saat sedang melakukan rapat, seorang peminpin harus mampu berkomunikasi dengan baik dengan semua pihak di dalam rapat, dan ia juga harus mampu menangkap pemikiran, opini, dan bahkan sanggahan yang timbul di dalam rapat, sehingga nantinya semua pihak harus dapat saling mengerti.
    h.      Kemampuan mengajar
    Pemimpin diharapkan juga harus mampu menjadi guru yang baik, yang membawa orang belajar pada sasaran-sasaran tertentu untuk menambah pengetahuan dan keterampilan agar bawahannya bisa mandiri, mau memberikan loyalitas dan partisipasinya.
    Contohnya : Pada saat sedang diadakannya pelatihan untuk para karyawan, maka seorang peminpin harus mampu mengajarkan pengetahuan teknis dan keterampilan/keahlian yang ia miliki kepada para karyawannya guna untuk mengembangkan pengetahuaan, keterampilan/ kemahiran tertentu, dan menambah pengalaman para karyawannya.
    i.        Keterampilan sosial
    Dia bersikap ramah, terbuka, mau menghargai pendapat orang lain, sehingga ia bisa memupuk kerjasama yang baik.
    Contohnya : Seorang pemimpin harus mampu menjalin hubungan sosial yang baik dengan semua pihak yang berkepentingan dan berpengaruh dengan jalannya perusahaan. Seperti dengan pemilik modal, pelanggan, pemasok, distributor, kreditur, dan dengan masyarakat sekitar perusahaan sendiri. Salah satu contoh yang dapat dilakukan misalnya dengan mengadakan program CSR di masyarakat.
    j.        Kecakapan teknis atau kecakapan manajerial
    Seorang pemimpin harus memiliki kemahiran manajerial dan penguasaan teknis untuk membuat rencana, mengelola, menganalisis keadaan, membuat keputusan, mengarahkan, mengontrol, dan memperbaiki situasi yang tak menentu. Hal ini perlu dimiliki agar tercapai efektifitas kerja, keuntungan maksimal  dan kesejahteraan bagi semua pihak.
    Contohnya : Pada saat akan menyusun agenda kegiatan dan program perusahaan untuk periode tahun berikutnya, disini kecapakapan manajerial seorang peminpin sangat di perlukan untuk merancang dan menyusun rancana kegiatan perusahaan yang baik agar tujuan dan sasaran perusahaan nantinya dapat tercapai.

    0 komentar:

    Posting Komentar

    Silahkan beri komentar atas artikel maupun content dari blog ini. Komentar ada sangat berarti bagi perkembangan dan kemajuan blog ini.
    NB: Kami Berharap Anda Tidak Mengunakan Kata-Kata Kasar, SARA, Tidak Sopan, Maupun Kata-Kata Negatif Lain Dalam Berkomentar.

    Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

     
    Design by Economoy.blogspot.com | Bloggerized by M. Wahyu Arya P - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews