Perbedaan
sifat – sifat kepemipinan menurut Ordway Tead dan George R. Terry adalah :
·
Menurut
Ordway Tead sifat
– sifat kepemimpinan yang dikemukakan
lebih berorientasi kepada kegiatan untuk mempengaruhi orang-orang agar mereka
mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
·
Menurut
George R. Terry sifat – sifat kepemimpinan yang
dikemukakan lebih berorientasi kegiatan
yang mempengaruhi orang-orang agar mereka berusaha mencapai tujuan kelompok.
- Contoh
Sifat – sifat yang di kemukakan dalam Teori Kepemimpinan Oleh Ordway Tead yaitu :
a. Energi jasmaniah dan mental (physical and nervous
energy)
Yaitu Pemimpin memiliki tenaga jasmani dan rohani yang luar
biasa yaitu mempunyai daya tahan, keuletan, kekuatan baik jasmani
maupun mental yang istimewa
yang tampaknya seperti tidak akan pernah habis untuk
mengatasi semua permasalahan – permasalahan yang ada.
Misalnya
pada saat ini perusahaan sedang mengalami permasalahan dalam hal produksi.
Dimana barang yang di pesan untuk di produksi bekisar 10.000 unit namun karena
mesin yang di pergunakan untuk memproduksi tiba- tiba rusak karena terlalu di
paksa maka barang hanya dapat diproduksi bekisar 7800 unit disini pemimpin
(yang mengepalai bagian Produksi dalam hal ini disebut sebagai pemimpin) yang
memiliki sifat yang terkandung dalam Energi jasmaniah dan mental (physical and
nervous energy) akan tenang sehingga para karyawan tidak panik dan semagat
kerja karyawan tidak menurun. Dan Pemimpin mengambil keputusan yang cepat dan
tanggap pada situasi sehingga permasalahan yang ada dapat teratasi.
b. Kesadaran akan tujuan dan arah (a sense of purpose and direction)
Yaitu Pemimpin yang memiliki keyakinan yang teguh akan
kebenaran dan kesadaran akan tujuan arah dan tujuan organisasi,
serta yakin akan manfaat dari semua kegiatan yang dilakukan.
Misalnya di suatu LSM yang menganut aturan untuk tidak
mengambil keumtungan dari masyarakat. Namun ternyata salah seorang anggota LSM
ada yang melanggar kesepakatan ini. Maka pemimpin disini akan mengingatkan
kembali apa tujuan awal dari LSM dan apabila setelah di ingatkan ternyata si
anggota tidak berubah, maka pemimpin berhak memberi sanksi.
c.
Antusiasme (enthusiasm, semangat, kegairahan
kegembiraan yang besar)
Yaitu
Pemimpin yang tahu pekerjaan apa yang
dilakukan dan tujuan yang akan dicapai harus sehat, berarti, bernilai,
memberikan harapan-harapan yang menyenangkan, memberikan sukses, menimbulkan
semangat dan dapat membangkitkan antusiasme bagi pimpinan maupun
bawahan.
Misalnya Pada saat ini perusahaan sedang berusaha
untuk memenangkan Tender yang di tawarkan oleh PT. X. Dan pemimpin mengatakan kepada para karyawan –
karyawannya bahwa mereka pasti bisa. Dan jika perusahaan mendapatkan Tender
dari PT.X maka karyawan akan di berikan hadiah berupa liburan bersama selama 3
hari. Hal ini akan menimbulkan semagat dari para karyawan sehingga mereka dapat menyelesaikan
proyek yang di ajukan dengan semangat dan membangkitkan antusiasme dari para
karyawan.
d.
Keramahan dan Kecintaan (friendliness and affection)
Yaitu Pemimpin yang bisa memotivasi
bawahan untuk melakukan perbuatan yang menyenangkan semua pihak, sehingga dapat
diarahkan untuk
mencapai tujuan.
Misalnya Pemimpin selalu bersikap ramah kepada semua
karyawan sehingga karyawan merasa dekat dengan si Pimpinan. Dan dengan adanya
kedekatan ini maka Pemimpin akan lebih mudah untuk mengarahkan si karyawan
untuk melakukan pekerjaan – pekerjaan yang di embankan kepada si Karyawan
sehingga pekerjaan dapat lebih mudah dan efisien.
e.
Integritas (integrity, keutuhan, kejujuran, ketulusan hati)
Yaitu Pemimpin harus bersifat terbuka, merasa utuh
bersatu, sejiwa dan seperasaan dengan anak buahnya bahkan merasa senasib dan sepenanggungan
dalam satu perjuangan yang sama sehingga bawahan menjadi lebih
percaya dan hormat.
Misalya
Pemimpin selalu merasa sejiwa dan seperasaan dengan anak buahnya bahkan merasa senasib dan
sepenanggungan. Hal ini di tunjukkan si pemimpin dengan cara tidak hanya
mengkomandoi karyawan namun siap membantu karyawan saat karyawan tersebut
membutuhkan bantuan. Sehingga bawahan dapat menjadi lebih percaya dan hormat
kepada pimpinan.
f.
Penguasaan Teknis (technical mastery)
Yaitu Pemimpin harus memiliki satu atau beberapa
kemahiran tertentu, agar ia mempunyai kewibawaan dan kekuasaan untuk memimpin
kelompoknya.
Misalnya pemimpin bidang produksi.
Pemimpin bidang produksi harus memiliki kemahiran
dalam hal mengoprasikan mesin – mesin. Sebab apabila tidak maka karyawan akan
menjengkalinya sehingga si pemimpin tidak memiliki wibawa di depan bawahan –
bawahannya. Jadi agar hal ini tidak terjadi maka si pemimpin harus memiliki
kemampuan yang lebih dari bawahannya dan mengetahui semua hal tentang yang di
pimpinnya sehingga wibawanya di depan bawahannya dapat terjaga.
g.
Ketegasan dalam mengambil keputusan (decisiveness)
Yaitu pemimpin yang dapat mengambil keputusan secara
tepat, tegas, dan cepat, sebagai hasil dari kearifan dan pengalamannya, serta
mampu meyakinkan para anggotanya akan kebenaran maksudnya dengan usaha agar
para pengikiutnya bersedia mendukung kebijakan yang telah diambilnya.
Contoh : Pada
Malam hari Dalam sebuah Perusahaan ada kehilangan Alat produksi Pabrik seperti
Katrol, padahal satpam dan karyawan pabrik ada dalam pabrik tersebut, namun
untuk mengatasi hal seperti ini, maka pimpinan mengambil keputusan, yaitu
memanggil semua karyawan untuk memeriksa karyawan dengan sidik jari. Karena
dari bukti yang ada tidak ditemukan ada hal – hal yang berasal dari luar.
Kecurigaan pun muncul dari salah satu karyawan, sehingga karyawan yang curiga
tadi melaporkan kecurigaannya tadi kepada pimpinan, akhirnya pimpinan pun
mengambil keputusan seperti yang dijelaskan di atas.
h.
Kecerdasan (Intelligence)
Yaitu pemimpin yang memiliki kemampuan untuk melihat dan
memahami dengan baik, mengerti sebab dan akibat kejadian, menemukan hal – hal
yang krusial, dan cepat menemukan cara penyelesaiannya dalam waktu singkat.
Contoh : Manajer
pemasaran yang mengadakan Meeting dengan Manajer – Manajer lainnya serta
karyawan – karyawan, di mana dalam meeting, mereka membahas peningkatan dalam
penjualan produk – produk dari Perusahaan mereka. Dari permasalahan yang
dihadapi Perusahaan Mereka maka Manajer Pemasaran mengambil keputusan untuk meningkatkan
Mutu dan kualitas dari produk mereka dalam meningkatkan penjualan produk
mereka, dan keputusan ini juga disetujui oleh Manajer – manajer lainnya dan
karyawan – karyawannya.
i.
Keterampilan Mengajar (teaching skill)
Yaitu pemimpin yang mampu menuntun, mendidik,
mengarahkan, mendorong (memotivasi), dan
menggerakkan anak buahnya / bawahannya untuk berbuat sesuatu.
Contoh : seorang Manajer Personalia yang memberikan
pelatihan kepada karyawan – karyawan lama dan karyawan – karyawan baru dalam
mengoperasikan Mesin, sehingga para karyawan mampu mengoperasikan mesin
tersebut dengan baik.
j.
Kepercayaan (Faith)
Yaitu pemimpin yang mampu mempengaruhi anggotanya secara
positif, dan diarahkan pada sasaran – sasaran yang benar.
Contoh Seorang Mandor dalam Perusahaan Pengolahan Kelapa
Sawit ditugaskan oleh Tekhniker 1 untuk turun ke Lapangan melihat karyawan –
karyawannya bekerja, di sinilah Mandor mendapat kepercayaan dari Tekniker 1
untuk mengawasi karyawan dan memberikan sasaran – sasaran / arahan yang benar pada
anggota / karyawannya.
- Contoh Sifat – sifat yang
di kemukakan dalam Teori Kepemimpinan Oleh George R Terry :
a.
Kekuatan
Yaitu syarat
pokok bagi pemimpin yang harus bekerja lama dan berat pada waktu – waktu yang
lama serta tidak teratur, dan di tengah – tengah situasi – situasi yang sering
tidak menentu termasuk kekuatan badaniah dan rohaniah.
Contohnya :
Leader yang memantau
para anggotanya dalam sehari – harinya seperti harus sehat jasmani dan rohani,
sehingga ia mampu mengawasi para anggotanya ketika bekerja. Leader mampu
menjaga kesehatannya agar para bawahan pun melihat dan termotivasi untuk
menjaga kondisi mereka juga .
b.
Stabilitas
Emosi
Yaitu pemimpin
yang memiliki emosi yang stabil, artinya tidak mudah marah, tersinggung
perasaan, dan tidak meledak – meledak secara emosional.
Contohnya : Salah
satu Karyawan dalam perusahaan terlambat masuk kerja, kemudian karyawan
tersebut di panggil ke Kantor untuk menghadap Leader, di ruangan ia di tanya –
tanya oleh Leader apa sebab yang membuat ia terlambat. Karyawan menjawab :
karena macet. Leader pun memberikan peringatannya dan memberikan solusi
bagaimana agar tidak terlambat lagi.
c.
Pengetahuan
tentang relasi insani
Yaitu mengetahui kelebihan – kelebihan
anggotanya / karyawannya, sehingga ada usaha pemimpin untuk memajukan dan
mengembangkan semua bakat serta potensi anggota, agar bisa bersama – sama maju
dan mengecap kesejahteraan.
Contohnya : Leader yang selalu memperhatikan para
anggotanya dalam bekerja dan sering – sering komunikasi juga, sehingga dari keseharian
leader membuat leader mengetahui apa kelebihan yang dimiliki oleh anggotanya,
seperti ketika ada masalah yang dihadapi oleh perusahaan maka dibicarakan
antara manager, leader dan karyaawan - karyawan untuk mencari solusinya seperti
pada barang bagaimana solusi agar barang tidak touching. Maka para pemimpin
mengambil keputusan untuk memberikan kesempatan pada anggotanya untuk
memberikan solusi, maka salah satu karyawan
membentuk SGA (Small Group Activity), dan karyaawan tadipun disuruh
mempresentasikan solusi – solusi yang diberikan, kemudian dari solusi yang
dipresentasikan maka pimpinanpun juga akan melakukan survey. Karena apakah
benar – benar bagus solusi yang diberikan. Dari hal ini solusi tidak asal –
asalan karena menyangkut produki / OMH nya.
d.
Kejujuran
Pemimpin
yang baik harus mempunyai kejujuran yang tinggi baik kepada diri sendiri maupun
kepada atasan atau bawahan. Artinya Dia selaku peminpin harus dapat dipercaya
dan berlaku adil terhadap semua orang.
Contohnya
: Pada akhir tahun saat akan
di laporkannya laporan keuangan perusahaan seorang pemimpin perusahaan
seharusnya melaporkan keadaan keuangan perusahaan sejujur jujurnya tampa ada
yang di tutup-tutupi. Apakah perusahaan sedang untung atau sedang rugi atau
apakah kondisi keuangan perusahaan sedang surplus atau minus semua itu harus
dilaporkan dengan jujur kepada semua pihak yang membutuhkan informasi tersebut.
e. Obyektif
Pertimbangan
pemimpin harus obyektif, mencari bukti-bukti yang nyata dan sebab musabab dari
suatu kejadian dan memberikan alasan yang rasional atas penolakannya.
Contohnya : Pada saat akan memberikan kompensasi bagi para
karyawannya seorang pemimpin harus bersikap objektif (tidak bersikap subjektif)
dalam pembagian kompensasi tersebut. Ia harus memperhitungkan kinerja, loyalitas,
dan faktor-fakor lain yang harus dipertimbangkan secara rasional agar nantinya
keputusan yang diambilnya adalah keputusan yang tepat dan bersifat objektif.
f. Dorongan
pribadi
Keinginan
dan kesediaan untuk menjadi pemimpin harus muncul dari dalam hati agar mau
ikhlas memberikan pelayanan dan pengabdian kepada
kepentingan umum. Artinya Ia menjadi pemimpin atas keinginan sendiri bukan
karena keterpaksaan.
Contohnya
: Dalam
melakukan aktivitas sehari-hari di perusahaan ia akan selalu merasa iklas
menjalankannya dan tidak akan merasa tertekan dan terbeban akan tugas-tugas dan
pekerjaan yang di lakukan di perusahaan. Sehingga dia akan selalu semangat dan
senang melakukan setiap pekerjaaan karena ada dorongan dari dalam dirinya
sendiri bukan karena keterpaksaan.
g. Keterampilan
berkomunikasi
Pemimpin
diharapkan mahir menulis dan berbicara, mudah menangkap
maksud orang lain, mahir mengintegrasikan berbagai opini serta aliran yang berbeda-beda
untuk mencapai kerukunan dan keseimbangan.
Contohnya
: Pada saat sedang melakukan
rapat, seorang peminpin harus mampu berkomunikasi dengan baik dengan semua
pihak di dalam rapat, dan ia juga harus mampu menangkap pemikiran, opini, dan
bahkan sanggahan yang timbul di dalam rapat, sehingga nantinya semua pihak
harus dapat saling mengerti.
h. Kemampuan
mengajar
Pemimpin
diharapkan juga harus mampu menjadi guru yang baik, yang membawa orang belajar
pada sasaran-sasaran tertentu untuk menambah pengetahuan dan keterampilan agar
bawahannya bisa mandiri, mau memberikan loyalitas dan partisipasinya.
Contohnya
: Pada saat sedang
diadakannya pelatihan untuk para karyawan, maka seorang peminpin harus mampu
mengajarkan pengetahuan teknis dan keterampilan/keahlian yang ia miliki kepada
para karyawannya guna untuk mengembangkan pengetahuaan, keterampilan/ kemahiran
tertentu, dan menambah pengalaman para karyawannya.
i.
Keterampilan sosial
Dia
bersikap ramah, terbuka, mau menghargai pendapat orang lain, sehingga ia bisa
memupuk kerjasama yang baik.
Contohnya
: Seorang pemimpin harus
mampu menjalin hubungan sosial yang baik dengan semua pihak yang berkepentingan
dan berpengaruh dengan jalannya perusahaan. Seperti dengan pemilik modal,
pelanggan, pemasok, distributor, kreditur, dan dengan masyarakat sekitar
perusahaan sendiri. Salah satu contoh yang dapat dilakukan misalnya dengan
mengadakan program CSR di masyarakat.
j.
Kecakapan teknis atau kecakapan manajerial
Seorang
pemimpin harus memiliki kemahiran manajerial dan penguasaan teknis untuk
membuat rencana, mengelola, menganalisis keadaan, membuat keputusan,
mengarahkan, mengontrol, dan memperbaiki situasi yang tak menentu. Hal ini perlu
dimiliki agar tercapai efektifitas kerja, keuntungan maksimal dan kesejahteraan bagi semua pihak.
Contohnya
: Pada saat akan menyusun
agenda kegiatan dan program perusahaan untuk periode tahun berikutnya, disini
kecapakapan manajerial seorang peminpin sangat di perlukan untuk merancang dan
menyusun rancana kegiatan perusahaan yang baik agar tujuan dan sasaran
perusahaan nantinya dapat tercapai.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan beri komentar atas artikel maupun content dari blog ini. Komentar ada sangat berarti bagi perkembangan dan kemajuan blog ini.
NB: Kami Berharap Anda Tidak Mengunakan Kata-Kata Kasar, SARA, Tidak Sopan, Maupun Kata-Kata Negatif Lain Dalam Berkomentar.